Dalam
puing-puing dedaunan.
Terbawa
lamunan nan jauh ke sukma , menebar harum dalam setiap makna.
Jauh
ku arungi arti dari sebuah perjumpaan , dalam butiran do’a.
Mencoba
untuk bangkit dan terus melangkah tuk mencarinya__sebuah perjumpaan.
Denyut
nadi tak bisa berhenti.
Berhenti
dalam goresan dan peluh rasa ingin tahu.
Dari
sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang.
Itulah
seumpamanya.
Berawal
dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan,
Yap...lebih
tepatnya sebuah keakraban.
Lajur
kehidupan memang di takdirkan untuk berputar , begitu pula alur cerita
ini__perjumpaan.
Sekian
Lama tinggal di bukit suka.
Kini
aku terjatuh , jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan.
Dari
rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat itu__duka dan sakit.
Tertatih
, tapi bukan seras pedih
Selayaknya
mentari yang selalu menyinari , aku masih terus berfikir.
Akankah
sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan ??
Suara
hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan.
Malam
berlalu.......
Angin
pun ikut terbawa oleh suasana hatiku , angin bagaikan bahagiaku.
Tatkala
suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini,petir
bagaikan dukaku.
Hingga
petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun , hujan bagaikan tangisanku.
Bagian
dari suasana hatiku.
Hujan
berhenti.....Tahukah kau bintang....?
Tersadar
akan ini , tak perlu terluka dalam nestapa , bahagiaku dengan manja.
Aku
merasa cukup dengan semua itu__perjumpaan dan keakraban.
Walau
manakala kata “perpisahan” mengglegar di telingaku , aku mencoba tuk tetap
tersenyum walau dalam paksaan.
Namun,,,,Kini
ku menyadari...
Di
dunia ini.........
Sebuah
perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi,
Begitu
pula sebaliknya...
Sebuah
perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi.
Awal
adalah akhir Dan akhir adalah awal .
Semua yang berawal adalah
akhir Dan semua yang berakhir adalah awal
0 komentar:
Posting Komentar